Lagu Laksmana Raja di Laut adalah lagu yang dipopulerkan oleh Iyeth Bustami pada tahun 2003. Pada tahun 2005 lagu ini sempat membuat kontroversi antara Iyeth dengan Nurman Yahya yang mengklaim sebagai pencipta lagu. Sementara di album hanya mencantumkan NN. Iyeth beralasan lagu tersebut adalah milik masyarakat Melayu.
Pengadilan akhirnya memutuskan melodi lagu ini mirip lagu Nostalgia Aidil Fitri yang diciptakan seniman Malaysia yaitu Pak Ngah di tahun 1993. Maka Pak Ngah diputuskan sebagai pencipta melodi dan lirik diciptakan sendiri oleh Iyeth Bustami selaku penyanyi.
Lagu Laksamana Raja di Laut mengungkapkan keindahan budaya Melayu, kekayaan alam Riau, dan menghormati Bengkalis yang ramai sebagai kota pelabuhan.
Perhatikan ada banyak rima di dalam lirik-lirik lagu ini.
Zapin.. Aku dendangkan..
Lagu Melayu, pelipur hati, pelipur lara.
Cahaya manis, kilau gemilau
Digantung Tapir indah menawan
Ku bernyanyi lagu Zapin riang
S’moga hadirin, aduhai sayang, jadi terkesan
Kembanglah goyang atas kepala
Lipatlah tangan, sanggul dipadu
Kita berdendang, bersukaria
Lagulah Zapin, aduhai sayang, rentak Melayu
Laksamana raja di laut, bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa, ahai, tak terpaut, mendengar lagu Zapin Melayu
Laksamana raja di laut, bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa, ahai, tak terpaut, mendengar lagu Zapin Melayu
Membawa tepak hantaran belanja
Bertakhta perak, indah berseri
Kami bertandak, menghidup budaya
Tidak Melayu, sayang, tidak Melayu, hilang di bumi
Petinglah gambus, sayang, lantang berbunyi
Disambut dengan tingkah meruas
Saya bernyanyi sampai di sini
Mudah-mudahan hadirin semua, menjadi puas
Laksamana raja di laut, bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa, ahai, tak terpaut, mendengar lagu Zapin Melayu
Laksamana raja di laut, bersemayam di Bukit Batu
Ahai, hati siapa, ahai, tak terpaut, mendengar lagu Zapin Melayu