Umpasa adalah pantun berasal dari Batak Toba, sebagai tradisi sastra lisan yang masih hidup dan berperan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Umpasa juga merupakan ungkapan atau permohonan kepada Tuhan pada saat upacara adat berlangsung. Sebagai ungkapan masyarakat tradisional, umpasa dapat dikelompokkan ke dalam genre foklor lisan yang terikat pada berbagai aturan
yang ditetapkan. Yaitu larik, pilihan kata, rima, dan irama. Isinya mencerminkan alam pikiran, pandangan hidup, serta ekspresi
rasa keindahan yang melatarbelakangi sistem nilai budaya masyarakat pemiliknya.
Umpasa hanya disampaikan tetua atau kerabat dekat yang fasih dan berirama sambil menunjukkan kebolehannya. Kandungan umpasa merupakan cerminan keinginan atau cita-cita yang mendasari kehidupan, berupa hagabeon (kebahagiaan), hamoraon (kekayaan), hasangapon (dihormati), dan saur matua (panjang umur dan sejahtera).
Contoh umpasa: Sisada urdot ma hamu, sisada tortoran;
Sisada tahi ma hamu sisada oloan.
Terjemahan: Satu gerakan lah, dan satu tarian;
Satu katalah dan satu kemauan.
Makna: Seia sekata lah dalam mengambil keputusan. Maksudnya, satu pemikiran dalam mengambil keputusan dan diharapkan mendatangkan kebaikan.